Salah Satu Tanda Kematangan Kepribadian


Seseorang berhenti menjadi anak-anak saat dia sadar bahwa menceritakan masalah orang lain tidak akan membuatnya lebih baik (Cesare Pavese)

Cesare Pavese adalah Novelis berkebangsaan Italia. Ia juga adalah seorang kritikus sastra. Cesare Pavese lahir di sebuah kota kecil bernama Santo Stefano Belbo, Italia, pada 9 September 1908, dan meninggal dalam usia yang tergolong masih muda, yakni 41 tahun, tepatnya 27 Agustus 1950 di Turin.

Hasil karya Cesare Pavese, baik berupa novel, puisi maupun karya-karya sastra lainnya cukup banyak. Ada Lavorare stanca, Paesi Tuoi , La Spiaggia, Feria d'agosto (August Holiday) 1946, Dialoghi con Leucò, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi terus terang saya harus mengatakan secara jujur kepada dunia, dan terutama lagi kepada anak-anak saya, bahwa Cesare Pavese tidak bisa dijadikan sebagai panutan dalam hidup ini.

Sebagian dari ungkapan atau kata-kata yang pernah Cesare Pavese tulis mungkin memang bisa diambil kebaikannya, atau hikmahnya, salah satu diantaranya yang saya kutip di atas, namun sekali lagi Cesare Pavese di mata saya adalah sosok yang gagal untuk dijadikan sebagai teladan kehidupan, terutama karena sejarah kehidupannya sendiri yang ia akhiri dengan cara bunuh diri (suicide).

Bunuh diri (suicide), apapun alasannya, adalah representasi dari keimanan yang sangat buruk. Bunuh diri sekaligus mencerminkan kerapuhan falsafah hidup yang benar-benar memang ringkih, jauh dari kekuatan keyakinan yang penuh kepastian akan luasnya perbendaharaan rahmat dari Sang Pencipta. Semoga Allah senantiasa memberi kita jalan hidup yang menyelamatkan, di dunia dan terutama di akhirat, atau menganugerahkan kita cara kematian yang indah di bawah ridha-Nya. Aamiin.

Pertanyaan kritisnya adalah, lalu untuk apa saya mengutip ungkapan dari orang-orang yang gagal menjadi panutan hidup? Yah..., hanya sebatas menerapkan salah satu prinsip belajar: Lihat apa yang dikatakan, dan jangan lihat siapa yang mengatakannya (Undzur ma qoola, wa laa tandzur man qoola). Apalagi, hikmah itu sejatinya adalah kekayaan kaum muslimin yang tercecer dimana-mana, maka dimanapun engkau menemukannya, ambillah. Demikian ungkapan para bijak bestari. (La Ode Ahmad)

0 Response to "Salah Satu Tanda Kematangan Kepribadian"

Post a Comment